bukan pria saja yang bisa mencari nafkah untuk anak nya
Kiprah wanita dalam dunia kerja tak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Bahkan orang nomor satu lembaga keuangan dunia, Dana Moneter
Internasional (International Monetary Fund/IMF), Christine Lagarde,
memberikan penghargaan tertinggi bagi pekerja wanita
"Ketika wanita bekerja lebih baik dan tidak megeluh, ekonomi dunia
akan semakin baik.
Lagarde
memastikan penghargaannya kepada para pekerja wanita tersebut bukan
omong semata. Sejumlah fakta dari hasil penelitian IMF menunjukan,
keterlibatan wanita dalam dunia kerja seperti para pria akan berdampak
sangat signifikan.
Sebagai contoh, terjunnya kaum Hawa ke dunia
kerja akan membuat pendapatan per kapita masyarakat Asia Selatan
meningkat 23%. Sementara itu negara-negara di Asia Timur dan Pasific
bisa menikmati peningkatan pendapatan per kapita sebanyak 15%.
Khusus
Myanmar, tingkat keterlibatan wanita dalam dunia kerja mencapai 54%,
atau 28% diberlakang pria. Sayangnya, dua per tiga pekerja wanita di
Negara tersebut bekerja di sektor informal yang membuatnya terkekang
sebagai pekerja tanpa keahlian dengan pendapatan yang tak pasti.
"Hanya
sekitar 18% saja wanita Myanmar yang bisa menikmati sekolah lanjutan,
hal inilah yang membuatnya sulit untuk tumbuh," kata Lagarde.
Tak
hanya soal keterlibatan wanita dalam dunia kerja, kehadiran Lagarde di
Myanmar juga mengusung tiga ide besar. IMF menilai, Myanmar saat ini
membutuhkan pondasi struktur ekonomi moderan yang kuat. Untuk itu,
Myanmar dianggap perlu melakukan investasi jangka panjang utamanya dalam
bidang kesehatan dan pendidikan.
Ide kedua adalah perlunya
keadilan dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan bagi Myanmar.
Ketidakadilan justru membuat rapuh perekonomian serta mengurangi rasa
percaya dalam ekonomi masyarakat.
Terakhir, Lagarde berpesan agar
Myanmar mampu mengintergarasikan ekonominya dalam komunitas regional.
Sebagai negara Asia, Myanmar cukup beruntung karena berada di kawasan
dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis.
0 komentar:
Posting Komentar